Pengertian Jajargenjang
Jajargenjang merupakan bangun datar dua dimensi yang jika dilihat
dari bentuknya hampir seperti segi empat yang memiliki dua rusuk sejajar serta
saling berhadapan. Lalu, jajargenjang juga bisa diartikan sebagai segi empat
yang dibentuk oleh dua pasang garis sejajar dengan sudut yang tidak 90 derajat
atau tidak siku-siku.
Selain itu, jajargenjang juga tak memiliki sumbu simetri dan hal
inilah yang menjadikannya berbeda dari bangun datar persegi. Dimana pada
dasarnya bangun datar persegi memiliki empat sumbu simetri.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika jajargenjang adalah
bangun datar dua dimensi yang dibentuk dari dua pasang rusuk serta
masing-masing memiliki panjang yang sama serta saling berhadapan.
Sifat Jajargenjang
Setelah mengetahui bagaimana pengertian dari bangun jajargenjang.
Hal berikutnya yang akan kita bahas bersama adalah sifat jajargenjang. Jika
dilihat berdasarkan gambar di atas, bisa ditarik kesimpulan jika jajargenjang
memiliki beberapa sifat. Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa
sifat yang dimiliki oleh bangun jajargenjang.
Pada gambar jajargenjang seperti di atas bisa dilihat jika sisi yang
sejajar memiliki panjang yang sama. Coba Anda perhatikan jika ada dua sisi yang
sama pada jajargenjang tersebut yaitu sisi AB akan sama dengan sisi DB lalu
untuk sisi AD akan sama dengan sisi BC.
2. Sudut yang Berhadapan Sama Besar
Dilihat gambar di atas bisa ditarik kesimpulan jika bangun jajargenjang
memiliki sudut yang saling berhadapan. Dimana sudut A akan berhadapan dengan
sudut C, lalu sudut B akan berhadapan dengan sudut D. Selain itu, ada setiap
sudut yang berhadapan akan memiliki besaran sudut yang sama. Misalnya sudut A
akan memiliki besaran sudut yang sama dengan besaran sudut C.
3. Memiliki Sudut yang Saling Berpelurus
4. Memiliki Diagonal Pembagi
Secara umum bangun jajargenjang akan memiliki diagonal yang dapat
membagi bangun datar tersebut menjadi dua bagian namun dengan besar yang sama.
Diagonal yang dimaksud di sini bisa ditunjukkan dari adanya garis AC dan BD
seperti yang ada pada gambar di atas.
5. Adanya Diagonal yang Saling Berpotongan
Diagonal pada jajargenjang tak hanya bisa membagi bangun datar
tersebut, tetapi juga akan mengalami kondisi saling berpotongan pada area
tengah-tengah bangun datar jajargenjang.
6. Memiliki Jumlah Sudut 360 Derajat
Setiap sudut yang ada di bangun datar jajargenjang tidak akan
membentuk sudut 90 derajat. Itu artinya sudut dari bangun datar jajargenjang
bukanlah sudut siku-siku. Dimana jumlah dari besaran sudut bangun datar jajargenjang
adalah sebesar 360 derajat.
7. Tidak Memiliki Sumbu Simetri, Memiliki Dua Sumbu Simetri Putar
Bangun jajargenjang adalah sebuah bangun datar yang tak memiliki
sumbu simetri dan hanya memiliki dua sumbu putar.
LUAS dan KELILING JAJARGENJANG
L = a x t
Jika sebuah jajargenjang memiliki panjang sisi a dan b, maka
keliling jaajrgenjang dirumuskan:
K = 2 x (a + b)
Agar kalian paham tentang luas dan keliling jajargenjang, simak
beberapa contoh berikut ini.
Contoh 1:
Sebuah jajargenjang mempunyai ukuran alas 12 cm dan tinggi 9 cm.
Tentukan luas jajargenjang.
Jawaban:
Diketahui jajargenjang dengan a = 12 cm dan t = 9 cm.
L = a x t
= 12 x 9
= 108 cm2.
Jadi, luas jajargenjang adalah 108 cm2.
Contoh 2:
Sebuah jajargenjang mempunyai ukuran sisi alas 20 cm dan sisi miring
12 cm. Tentukan keliling jajargenjang.
Jawaban:
Diketahui jajargenjang dengan a = 20 cm dan b = 12 cm.
K = 2 x (a + b)
= 2 x (20 + 12)
= 2 x 32
= 64 cm
Jadi, keliling jajargenjang adalah 64 cm.
Contoh 3:
Sebuah jajargenjang mempunyai ukuran alas 12 cm dan luasnya 72 cm2.
Tentukan tinggi jajargenjang.
Jawaban:
Diketahui jajargenjang dengan a = 12 cm dan L = 72 cm2.
L = a x t
72 = 12 x t
t = 72/12
xt = 6 cm
Jadi, tinggi jajargenjang adalah 6 cm.
Contoh 4:
Lahan Pak Amat berbentuk jajargenjang dengan panjang sisinya 20
meter dan 16 meter. Di sekeliling batas lahan tersebut diberi tanda bambu
dengan jarak antarbambu 2 meter. Berapa bambu yang membatasi lahan Pak Amat
tersebut?
Jawaban:
Lahan berbentuk jajargenjang dengan ukuran berikut.
panjang a = 20 meter dan b = 16 meter
K = 2 x (a + b)
= 2 x (20 + 16)
= 2 x 36
= 72 m
Jarak antar bambu 2 meter.
Sehingga banyak bambu dapat dihitung sebagai berikut.
Banyak bambu = K : 2
= 72 : 2
= 36
Jadi, banyak bambu ada 36 batang.
Demikianlah sekilas materi tentang jajargenjang yang meliputi
sifat-sifat, keliling dan luas jajargenjang.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar